PERNYATAAN TERBUKA KEPADA SAMUA BASUDARA BANGSA MALUKU/ALIF’URU/INA YANG BERADA DI NEGERI BELANDA, DI TANAH AIR MALUKU SELATAN, BAHKAN DISELURUH DUNIA.
MOLUCCAS SOVEREIGNTY FRONT (FKM) OF THE REPUBLIC OF THE SOUTH MOLUCCAS (RMS), APRIL 25, 1950 (MUST BE LIBERATED FROM INDONESIA’S OCCUPATION)
IS THE WORLD AWARE OF THE FACT THAT RMS IS A LEGITIMATE STATE “A FREE BORN PEOPLE ARE NOT REQUIRED TO SUBMIT TO TYRANNY”
Kantor Pusat/Head Office, “HOMELAND” Jalan Dr. Kayadoe, No. 71, Lrg. PMI Kudamati Ambon Address in exile: HEADQUARTERS, 945 Vallejo Drive, Hemet CA, 92543, USA
Phone: 1 909 363 5677 1 909 363 5677 ; e-mail: [email protected]
IS THE WORLD AWARE OF THE FACT THAT RMS IS A LEGITIMATE STATE “A FREE BORN PEOPLE ARE NOT REQUIRED TO SUBMIT TO TYRANNY”
Kantor Pusat/Head Office, “HOMELAND” Jalan Dr. Kayadoe, No. 71, Lrg. PMI Kudamati Ambon Address in exile: HEADQUARTERS, 945 Vallejo Drive, Hemet CA, 92543, USA
Phone: 1 909 363 5677 1 909 363 5677 ; e-mail: [email protected]
SHALOM & WASSALAM
PERNYATAAN TERBUKA KEPADA SAMUA BASUDARA BANGSA MALUKU/ALIF’URU/INA YANG BERADA DI NEGERI BELANDA, DI TANAH AIR MALUKU SELATAN, BAHKAN DISELURUH DUNIA.
Terimalah katong pung salam perjuangan : MENA 3 X,……. (MURIA 3 X)
Beta (Dr. Alexander H. Manuputty) sebagai Pimpinan Eksekutif Pemerintahan Transisi dan Simon Saiya sebagai Ketua Dewan Saniri) Lembaga Front Kedaulatan Maluku/FKM yang berjuang sejak 18 Desember 2000 sampai dengan kini untuk mengembalikan Kedaulatan Negara Republik Maluku Selatan (RMS) 25 April 1950, menegaskan sebagai berikut :
01. Sekitar era Drs. Tutuhatunewa sebagai pimpinan RMS Negeri Belanda, maka keberadaan RMS Negeri Belanda sebenarnya sudah suam-suam kuku yang artinya mati tak mau, hidup enggan. Bersamaan dengan itu timbul suatu pergolakan RMS besar-besaran di Maluku Selatan yang dipimpin oleh FKM – RMS (18 Desember 2000).
02. Pada bulan Mei 2008 beta (Dr. Alexander H Manuputty) kedatangan tamu dari Belanda, yaitu Saudara Drs. R. Nussy dan Drs. B. Porsisa yang diutus oleh Drs. Tutuhatunewa dengan maksud untuk menjajaki kesatuan dan kerjasama antara Pemerintahan Transisi FKM-RMS Tanah Air Maluku Selatan dan Pemerintahan Darurat RMS Negeri belanda, Namun kesepakatan yang telah dibuat di Los Angeles, Amerika Serikat antara FKM – RMS Tanah Air dengan kedua utusan tersebut tanggal 7 Mei 2008 tidak mempunyai kelanjutan sampai hari ini, malahan Saudara John Watilette yang mewakili Drs. Tutuhatunewa menandatangani surat perjalanan kedua saudara tersebut kelihatannya acuh tak acuh dan tidak melanjutkan maksud baik tersebut, malahan bergegas terlibat dalam pelantikan dirinya sebagai Presiden RMS Negeri Belanda (Tidak konsekuen dengan apa yang telah menjadi acuan bersama).
03. Beta tidak mengucilkan RMS Negeri Belanda mar beta mau bilang par basudara Bangsa Maluku samua bahwa RMS Negeri belanda harus sadar sesadar-sadarnya bahwa telah sekitar 60 tahun berjuang tapi tidak menghasilkan sesuatu yang berguna bagi rakyat Maluku selatan, dan justru karena itulah maka beta Dr. Alexander H Manuputty dan teman-teman mengkordiner FKM – RMS Tanah Air Maluku Selatan, berjuang secara moral melawan Pemerintah Indonesia untuk segera mendapatkan kembali kedaulatan RMS, dan basudara samua bisa melihat sekarang betapa nama RMS berkumandang lagi di dunia internasional dan basudara samua harus mengakui bahwa samua yang ditahan/dipenjara/disiksa oleh Pemerintah Indonesia adalah pejuang FKM – RMS Tanah Air Maluku Selatan dan oleh sebab itu beta minta dengan seluruh kerendahan hati supaya RMS Negeri belanda segera mengakhiri kepemimpinannya dan membiarkan kepemimpinan FKM – RMS Tanah air Maluku Selatan tetap menentang ketidak-adilan Indonesia atas Maluku Selatan dan Republiknya, supaya tidak membingungkan Rakyat Maluku Selatan dan Dunia Internasional.
04. Mekanisme kepemimpinan FKM – RMS Maluku Selatan adalah sebagai berikut :
A. Pimpinan Eksekutif (Pemerintahan) : Dr. Alexander H Manuputty
B. Pimpinan Legislatif (Saniri/Dewan Rakyat) : Simon Saiya
C. Pimpinan Yudikatif (Hukum) : Telah mengundurkan diri, sejak beberapa tahun lalu
05. Presiden RMS asli de-fakto maupun de-jure hanyalah baru dua Yaitu : J. H. Manuhuttu (hanya bertahan beberapa bulan setelah proklamasi) dan DR. MR. CHR. R. S. Soumokil, memangku jabatan Presiden selama kurun waktu kurang lebih 16 tahun (1950 – 12 April 1966).
06. Secara politik, maka mekanisme kepemimpinan perjuangan yang ditakuti dan disegani oleh Pemerintah Indonesia adalah Mekanisme Kepemimpinan FKM – RMS Tanah Air Maluku Selatan, 18 Desember 2000.
PERNYATAAN TERBUKA KEPADA SAMUA BASUDARA BANGSA MALUKU/ALIF’URU/INA YANG BERADA DI NEGERI BELANDA, DI TANAH AIR MALUKU SELATAN, BAHKAN DISELURUH DUNIA.
Terimalah katong pung salam perjuangan : MENA 3 X,……. (MURIA 3 X)
Beta (Dr. Alexander H. Manuputty) sebagai Pimpinan Eksekutif Pemerintahan Transisi dan Simon Saiya sebagai Ketua Dewan Saniri) Lembaga Front Kedaulatan Maluku/FKM yang berjuang sejak 18 Desember 2000 sampai dengan kini untuk mengembalikan Kedaulatan Negara Republik Maluku Selatan (RMS) 25 April 1950, menegaskan sebagai berikut :
01. Sekitar era Drs. Tutuhatunewa sebagai pimpinan RMS Negeri Belanda, maka keberadaan RMS Negeri Belanda sebenarnya sudah suam-suam kuku yang artinya mati tak mau, hidup enggan. Bersamaan dengan itu timbul suatu pergolakan RMS besar-besaran di Maluku Selatan yang dipimpin oleh FKM – RMS (18 Desember 2000).
02. Pada bulan Mei 2008 beta (Dr. Alexander H Manuputty) kedatangan tamu dari Belanda, yaitu Saudara Drs. R. Nussy dan Drs. B. Porsisa yang diutus oleh Drs. Tutuhatunewa dengan maksud untuk menjajaki kesatuan dan kerjasama antara Pemerintahan Transisi FKM-RMS Tanah Air Maluku Selatan dan Pemerintahan Darurat RMS Negeri belanda, Namun kesepakatan yang telah dibuat di Los Angeles, Amerika Serikat antara FKM – RMS Tanah Air dengan kedua utusan tersebut tanggal 7 Mei 2008 tidak mempunyai kelanjutan sampai hari ini, malahan Saudara John Watilette yang mewakili Drs. Tutuhatunewa menandatangani surat perjalanan kedua saudara tersebut kelihatannya acuh tak acuh dan tidak melanjutkan maksud baik tersebut, malahan bergegas terlibat dalam pelantikan dirinya sebagai Presiden RMS Negeri Belanda (Tidak konsekuen dengan apa yang telah menjadi acuan bersama).
03. Beta tidak mengucilkan RMS Negeri Belanda mar beta mau bilang par basudara Bangsa Maluku samua bahwa RMS Negeri belanda harus sadar sesadar-sadarnya bahwa telah sekitar 60 tahun berjuang tapi tidak menghasilkan sesuatu yang berguna bagi rakyat Maluku selatan, dan justru karena itulah maka beta Dr. Alexander H Manuputty dan teman-teman mengkordiner FKM – RMS Tanah Air Maluku Selatan, berjuang secara moral melawan Pemerintah Indonesia untuk segera mendapatkan kembali kedaulatan RMS, dan basudara samua bisa melihat sekarang betapa nama RMS berkumandang lagi di dunia internasional dan basudara samua harus mengakui bahwa samua yang ditahan/dipenjara/disiksa oleh Pemerintah Indonesia adalah pejuang FKM – RMS Tanah Air Maluku Selatan dan oleh sebab itu beta minta dengan seluruh kerendahan hati supaya RMS Negeri belanda segera mengakhiri kepemimpinannya dan membiarkan kepemimpinan FKM – RMS Tanah air Maluku Selatan tetap menentang ketidak-adilan Indonesia atas Maluku Selatan dan Republiknya, supaya tidak membingungkan Rakyat Maluku Selatan dan Dunia Internasional.
04. Mekanisme kepemimpinan FKM – RMS Maluku Selatan adalah sebagai berikut :
A. Pimpinan Eksekutif (Pemerintahan) : Dr. Alexander H Manuputty
B. Pimpinan Legislatif (Saniri/Dewan Rakyat) : Simon Saiya
C. Pimpinan Yudikatif (Hukum) : Telah mengundurkan diri, sejak beberapa tahun lalu
05. Presiden RMS asli de-fakto maupun de-jure hanyalah baru dua Yaitu : J. H. Manuhuttu (hanya bertahan beberapa bulan setelah proklamasi) dan DR. MR. CHR. R. S. Soumokil, memangku jabatan Presiden selama kurun waktu kurang lebih 16 tahun (1950 – 12 April 1966).
06. Secara politik, maka mekanisme kepemimpinan perjuangan yang ditakuti dan disegani oleh Pemerintah Indonesia adalah Mekanisme Kepemimpinan FKM – RMS Tanah Air Maluku Selatan, 18 Desember 2000.