kelanjutan dari NKRI Didirikan di Atas Konsep yang Salah
Bagi anak-anak muda bangsa Aceh, bangsa Papua Barat dan bangsa Maluku yang sudah direkrut didalam TNI. Tidakkah anda merasa bahwa anda membunuh bangsamu sendiri? Rakyatmu sendiri, saudaramu sendiri, yang engkau bunuh dan siksa.
Kita telah hidup dibawah sistem negara yang salah ini selama 66 tahun. Dibandingkan negara-negara Melayu lainnya di nusantara ini yang lebih belakangan merdeka, seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, kita jauh ketinggalan dari segi politik ataupun dari segi ekonomi. Mereka jauh lebih maju daripada kita yang sudah lebih awal "merdeka". RI sudah mengalami krisis politik dan ekonomi beberapa kali. Masalah administrasi Negara dan korupsi bertambah-tambah sudah tidak mungkin diberantas lagi, seperti cancer yang telah merebak dengan merasuk ke tulang sampai ke otak. Sistem sentralisasi pemerintahan NKRI ini hanya menguntungkan: 1. Negara-negara investor asing. Mereka mudah berurusan dengan satu tangan saja untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda dari konsessi tambang, konsesi hutan, yang mereka buat. Cukup berurusan dengan seorang Jendral atau seorang Menteri yang memegang kekuasaan untuk seluruh Indonesia. 2. Memudahkan korupsi bagi kepala-kepala jabatan. Indonesia adalah satu Negara yang cukup luas, cukup kaya dengan hasil alam dan mempunyai penduduk nomor 4 terbanyak didunia. Keperluan daripada 250 juta manusia dipegang oleh satu tangan tentu keuntungannya luar biasa. Dari segi keuntungan pribadi seseorang inilah kapitalis-kapitalis dunia tidak menginginkan NKRI ini pecah. Mereka tetap senang dan ingin agar kepulauan-kepulauan Melayu ini ada dalam satu tangan, sehingga mudah mereka melanjutkan penjajahan dalam bentuk ekonomi atas bangsa-bangsa Melayu nusantara ini. Sistem pemerintahan sentral ini dengan faham komunis, ataupun kapitalis, hasilnya ya, sama saja. Satu industri besar dalam satu tangan untuk semua bangsa-bangsa yang berada dibawah jajahan mereka. Yang menguntungkan adalah Jendral-jendral yang memegang peranan/kekuasaan atas negeri-negeri diluar Jawa dan pengusaha-pengusaha yang mempunyai kuasa untuk menentukan pembelian dan supply kebutuhan anak negeri diseluruh Wilayah NKRI. Jenderal-jenderal yang mendapat konsesi menebang hutan tropikal dan menjual balak keluar negeri. Tanpa memperdulikan kehancuran hutan tropikal dan perusakan alam dan global warming. Apakah kehancuran Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dicegah? Sistem Negara Kesatuan (Unitary High Central State) ini telah dipraktekkan oleh empirium Rusia, yang dulunya disebut dengan Soviet Union atau the Union of Soviet Socialist Republic. USSR sebagai Negara Super power pada masanya, dapat bertahan sebagai Highly Centralized State hanya 69 tahun (1922-1991). Bermacam bentuk sistem pemerintahan dan persatuan bangsa-bangsa telah dicobakan kepada mereka. Pada tahun 1991 pecah menjadi 15 negara yaitu: | P 3 ► |
BERANI KAH KAMU BANGKIT??? Mengapa Borneo Tidak Merdeka?
Borne Young Blogspot | Selasa, 10 MEI 2016 GREAT DAYAK STATE – NEGARA DAYAK BESAR Follks of Dayak | November 4, 2014 KALIMANTAN MERDEKA??? Folks of Dayak | Maret 16, 2014 Mengapa Flores Harus Merdeka?
Sabtu, 26 November 2011 Polemik UUPA, Malik Mahmud: Jangan Sampai Aceh Minta Merdeka Lagi
Berita Kini | 17 Oktober 2017 UUPA Dicabut, Tiga Tokoh GAM ini Kecam Jakarta Modus Aceh | 17 Oktober 2017 Eks Petinggi GAM: Kita Masih Saja Ditipu oleh Jakarta Viva | Selasa, 17 Oktober 2017 Kunjungi Aceh Besok, Ini Agenda Wakil PM Turki Tribun News | Kamis, 12 Oktober 2017 1 Juta Transmigran Jawa untuk “Taklukkan” Aceh Aceh Ttrend | September 21, 2017 GAM Bisa Bangkit Kembali Jika Pusat Masih Mengotak-Katikan Aceh serta Mengkhianatinya Politik Aceh | September 3, 2016 Sepuluh tahun perdamaian Aceh: Kesaksian empat eks kombatan GAM BBC | 16 Agustus 2015 Pernyataan Sikap Jubir ULMWP, Benny Wenda Terkait Petisi Rakyat Papua
Phaul Heger Blogspot | Sunday, 1 October 2017 Menko Polhukam: Upaya untuk Memerdekakan Papua Akan Terus Berlangsung ! Okezone | Jum'at, 29 September 2017 Petisi Rahasia Tuntut Referendum Papua Barat Disampaikan Ke PBB Tribunnews | Rabu, 27 September 2017 RI Kecam 4 Negara Pendukung Agenda Separatis Papua di PBB Satu Harapan | Selasa, 26 September 2017 Sogavare: PBB Omong Kosong bila Abaikan Aspirasi Rakyat Papua Satu Harapan | Senin, 25 September 2017 Di PBB Tuvalu Samakan Papua dengan Taiwan dan Kuba Phaul Heger | Monday, 25 September 2017 50 tahun dilupakan, pemimpin Melanesia desak dunia akui hak legal rakyat West Papua Tabloid Jubi | Minggu, 24 September 2017 Delegasi RI Marah Besar Isu Dibicarakan di Pacific Islands Forum Satu Harapan | 08 September 2017 Benny Wenda Menyerahkan Petisi Rakyat West Papua Kepada Jeremy Corbyn Tabloid Wani | 7 September 2017 Victor Yeimo: Pertemuan PIF Isu Papua Tak Luput, Fokus ULMWP jelas Phaul Heger Blogspot | Monday, 4 September 2017 Dalam 2 Hari, Petisi Rakyat West Papua dan Petisi Global akan Sampai ke PBB Tabloid Wani | 29 Augustus 2017 Jurnalis ditahan terkait Referendum Minahasa, pegiat HAM anggap berlebihan BBC | 4 Juni 2017 Didukung Negara-negara Pasifik, Gerakan Papua Merdeka Kian Lantang Papua Post | October 1, 2016 | Octovianus Mote, Sekretaris Jenderal United Liberation Movement for West Papua (ULMWP): Pemerintah Indonesia itu Penjajah Bagi Orang Papua IndoPROGRESS | 8 September 2016 |