Mungkin karena pemerintah belum mengerti bahwa FKM adalah gerakan moral. Kenapa tidak mencoba berdialog?
Kami melihat pemerintah yang sekarang tidak punya niat dan tidak ingin berdialog. Kami ini generasi baru yang lalu mengkaji sejarah dan melihat betapa selama ini Maluku diperlakukan seperti hewan dan hanya menjadi korban kejahatan negara. Kami melakukan kajian ilmiah dan akhirnya mengetahui bahwa Republik Maluku Selatan bukanlah seperti tudingan pemerintah. Kami sudah merdeka pada tahun 1950. Itulah yang ingin kami tuntut agar pemerintah mengakuinya, karena itu bagian dari sejarah yang riil dan selama ini selalu ditutupi. Apakah itu yang dimaksud makar? Sebelumnya anda pernah ditangkap dengan tuduhan yang sama toh? Ya. Tapi saya melihat ada perbedaan cara pandang antara pemerintahan Gus Dur dengan Megawati. Gus Dur dulu sangat memahami posisi kami. Saya melihat, dia (Gus Dur) mengerti sekali. Sementara pemerintahan Megawati malah terlihat memberi peluang pada TNI, membentuk kekuasaan gaya baru. Mega sudah lupa dengan komitmen reformasi yang dulu didengungkan di depan rakyat. Banyak pihak menduga, ditangkapnya anda dan Ja’far dalam kasus Maluku hanya sekedar pengalihan saja, kambing hitam yang dicari-cari pemerintah. Menurut anda bagaimana? Ada benarnya yang anda bilang itu. Tapi kalau bicara kondisi riil Maluku, sebenarnya justru Laskar Jihad yang memperparah kondisi di sana. Banyak warga muslim asli Maluku yang hidup dalam keadaan tertekan. Wawancara FKM-USA: Jakarta Harus Keluar dari Maluku
Sinar Harapan, Jumat 31 Mei 2002 FKM di USA dan Eropa Helmi: Kami Sudah Bicara ke Kongres Los Angeles, Sinar Harapan, Jumat 31 Mei 2002. Eksistensi Front Kedaulatan Maluku (FKM) ternyata tidak berhenti, meskipun ketuanya, Dr Alexander Manuputty sudah ditangkap. Saat ini, basis kekuatan FKM berada di luar negeri, seperti di USA dan Eropa. Sejauh mana sepak terjang organisasi ini, wartawan SH, Michael Umbas mewawancarai ketua Front Kedaulatan Maluku (Maluku Sovereignty Front) USA, Helmi Watimena. Wawancara dilakukan di sebuah restoran di Beach Boulevard di kota Los Angeles, California, Selasa (29/05) waktu setempat. Petikannya : FKM kini ditetapkan sebagai gerakan separatis, apa reaksi Anda? Dari awalnya TNI sudah memprakondisikan dengan rekaman tape Theo Syafei yang sengaja dimasyarakatkan sebelum operasi intelijen dengan kode sandi “Operasi Cipta Kondisi”di Maluku dan pembenaran isu RMS sebagai bungkusnya. Rangkaian ini harus dilihat sebagai satu paket TNI mulai dari rekayasa Ketapang dengan korban Jimmy Siahaya serta pembakaran gereja-gereja di Jakarta akhir November 1998 dan pengiriman preman-preman Kristen dan Muslim Maluku ke Ambon untuk operasi lapangannya dalam desain koflik horizontal, tetapi sekarang menjadi bumerang dengan munculnya FKM sebagai reaksi untuk menghancurkan citra TNI yang semakin terpuruk. Dengan ditangkapnya ketua FKM Alex Manuputty, dan kini menunggu proses peradilan, berarti pemerintah akan melakukan upaya hukum. Sikap Anda? Dari mulanya FKM tantang RI untuk menyelesaikannya secara hukum, tetapi kan selalu Jakarta menghindar dengan berbagai dalih, karena RI sudah tahu hasilnya serta konsekuensi logis dari proses hukum yang akan merugikan posisi Jakarta yang harus keluar dari Maluku sesuai perjanjian |
|
< Prev 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Next >