Trouw, Sabtu 6 januari 1996 - halaman 1 - Trouw adalah surat kabar harian nasional Belanda
Kepemimpinan Maluku ingin memindahkan perjuangannya ke Indonesia
Dari salah satu reporter kami
CAPELLE AAN DEN IJSSEL - RMS ingin mengalihkan fokus perjuangannya untuk kemerdekaan Republik Maluku Selatan ke Indonesia di masa depan.
Oleh karena itu, Republik Maluku Selatan telah mengintensifkan kontak dengan kekuatan revolusioner lokal.
“Lebih banyak di sana, lebih sedikit di sini,” J. Wattilete, anggota pemerintahan RMS di pengasingan, menjelaskan moto baru di sela-sela upacara seputar pemakaman ir. J. Manusama.
“Kami mempunyai banyak kontak dengan petani di Jawa seperti halnya dengan organisasi lingkungan hidup, organisasi hak asasi manusia, dan serikat pekerja. Salah satu musuhnya adalah rezim Suharto.”
Wakil Presiden di pengasingan P. Thenu menyebut Indonesia seperti petasan yang akan segera meledak. “Saya tidak terkejut jika hal itu terjadi hari ini atau besok. Ada keributan di kalangan tentara, serikat pekerja, dan gerakan mahasiswa. Mereka sudah menempati kedutaan di sarang singa.” Jika terjadi pemberontakan, RMS akan mendukungnya. “Itu bisa dilakukan dengan uang atau senjata. Kami tidak mencari tentara bayaran.”
Pemerintah di pengasingan juga mengumumkan rencana pendirian kedutaan RMS di kepulauan Pasifik untuk meremajakan jajarannya.
* Berita selengkapnya di halaman 3
CAPELLE AAN DEN IJSSEL - RMS ingin mengalihkan fokus perjuangannya untuk kemerdekaan Republik Maluku Selatan ke Indonesia di masa depan.
Oleh karena itu, Republik Maluku Selatan telah mengintensifkan kontak dengan kekuatan revolusioner lokal.
“Lebih banyak di sana, lebih sedikit di sini,” J. Wattilete, anggota pemerintahan RMS di pengasingan, menjelaskan moto baru di sela-sela upacara seputar pemakaman ir. J. Manusama.
“Kami mempunyai banyak kontak dengan petani di Jawa seperti halnya dengan organisasi lingkungan hidup, organisasi hak asasi manusia, dan serikat pekerja. Salah satu musuhnya adalah rezim Suharto.”
Wakil Presiden di pengasingan P. Thenu menyebut Indonesia seperti petasan yang akan segera meledak. “Saya tidak terkejut jika hal itu terjadi hari ini atau besok. Ada keributan di kalangan tentara, serikat pekerja, dan gerakan mahasiswa. Mereka sudah menempati kedutaan di sarang singa.” Jika terjadi pemberontakan, RMS akan mendukungnya. “Itu bisa dilakukan dengan uang atau senjata. Kami tidak mencari tentara bayaran.”
Pemerintah di pengasingan juga mengumumkan rencana pendirian kedutaan RMS di kepulauan Pasifik untuk meremajakan jajarannya.
* Berita selengkapnya di halaman 3