Hasil Komunike I. Negara Rakyat Nusantara
Den Haag, 8-27 Agustus 2015, Belanda. Komunike I merupakan sebuah landasan komunikasi dan konsolidasi antara Negara Rakyat Nusantara, NGRWP-OPM (National Government of Republic of West Papua-Organisasi Papua Merdeka), RMS-FKM (Republik Maluku Selatan-Front Kedaulatan Maluku), GBM (Gerakan Batak Merdeka). Hasil dari komunikasi dan konsolidasi menghasilkan Dasar dan Pokok-Pokok Hukum Kedaulatan Tertinggi Bangsa-Bangsa seluruh Nusantara dan Papua Barat. Dasar dan Pokok-Pokok tersebut menyatakan bahwa : 1. Hukum Kedaulatan Bangsa-Bangsa se Nusantara dan Papua Barat telah legal dinyatakan bahwa memiliki kedudukan tertinggi dalam hak menentukan nasib sendiri. 2. Komunike I menyatakan bahwa Sumpah Pemuda 1928, yang menyatakan dibentuknya Bangsa Indonesia dikembalikan ke Bangsa-Bangsa aslinya, yaitu Bangsa-Bangsa Nusantara dan Papua Barat. Hal ini dikarenakan Sumpah Pemuda Ilegal dalam pembentukan Bangsa Indonesia. Karena tidak sesuai kaidah dan norma genetika dalam pembentukan suatu Bangsa. 3. Kesalahan para elit politik saat membentuk Negara Republik Indonesia membuat kemerdekaan bangsa-bangsa di Nusantara dan Papua Barat menjadi terjajah dalam prinsip kolonialisme melalui dibentuknya Republik Indonesia Serikat sebagai alat produksi pemodal untuk penguasaan sumber-sumber kehidupan. Hal ini karena disepakatinya dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 kedaulatan Indonesia berada pada kekuasaan Republik Indonesia Serikat (RIS). Dan dibentuknya Uni Indonesia-Belanda, dengan Kerajaan Belanda sebagai Kepala Negaranya. Ini tidak menghasilkan kemerdekaan sepenuhnya Bangsa-Bangsa Nusantara dan Papua Barat. 4. NKRI sebagai Negara Republik Indonesia hasil Dekrit Presiden menjadi sengketa, karena Belanda hanya mengakui Republik Indonesia Serikat secara legal yuridis sebagai Negara Indonesia. Sehingga diperlukan membuka kesepakatan baru antara Kerajaan Belanda dan Bangsa-Bangsa Nusantara dan Papua Barat untuk membentuk Negara-Negara berdaulat. Dan berkedudukan setara dengan Kerajaan Belanda. Berbeda dengan RIS yang berada dibawah Kerajaan Belanda. Oleh karena itu NKRI dibubarkan dan diselesaikan di Mahkamah Internasional sebagai Pihak yang bersengketa. 5. Setiap Bangsa-Bangsa Merdeka di Nusantara dan Papua Barat saling mengakui atas kedaulatan Negara-Negara yang berdiri di Nusantara dan Papua Barat. Komunike I, dilakukan oleh NRN, NGRWP, RMS-FKM dan diketahui oleh ASNLF-AM, UNPO dan Pemerintahan Kerajaan Belanda. Hasil Komunike I adalah Dasar sebagai Pokok-Pokok Pembentukan Hukum Kedaulatan Tertinggi Bangsa-Bangsa di Nusantara dan Papua Barat. Inisiator Komunike I. Yudi Syamhudi Suyuti Negara Rakyat Nusantara (NRN) sekaligus mewakili Sumsel Merdeka, Perjuangan Bali Merdeka, Kalimantan Borneo Liberation Front dan Bangsa-Bangsa di Nusantara. Jakarta, 2 September 2015. |
- THESE ARE THE MOLUCCAN ISLANDS: FACTS & OPINIONS
- MELANESIA VERSUS INDONESIA
- ABOUT MOLUCCAS INTERNATIONAL CAMPAIGN FOR HUMAN RIGHTS
- REPRESSION OF A BASIC HUMAN RIGHT IN MALUKU: FREEDOM OF POLITICAL EXPRESSION
- SOUTH MOLUCCAS ISLANDS’ ILLEGAL OCCUPATION BY JAKARTA
- MOLUCCAS SOVEREIGNTY FRONT - FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM)
- LETTERS DR. ALEXANDER H. MANUPUTTY TO THE UN & HEADS OF STATE AND GOVERNMENT AND AMNESTY INTERNATIONAL
- PESTA DEMOKRASI: FRONT KEDAULATAN MALUKU MENUNTUT PENGEMBALIAN KEDAULATAN RMS 25 APRIL 1950 – 25 APRIL 2014
- PHOTOS FKM-RMS DEMONSTRATION IN FRONT OF PARLIAMENT HOUSE OF ADELAIDE, AUSTRALIA ON OCTOBER 26, 2010 & SEPTEMBER 7, 2010
- PROKLAMASI NEGARA REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS)
- INDONESIA: A SYSTEM BUILT ON CORRUPTION
- INDONESIAN PRESIDENT JOKO “JOKOWI” WIDODO SURROUNDED BY KILLERS & RENT-SEEKERS
- PRABOWO SUBIANTO: INDONESIA’S MASSACRE GENERAL
- SUSILO BAMBANG YUDHOYONO AND HIS GENERALS
- KORUPSI - KEMISKINAN DAN KETERBELAKANGAN DI MALUKU - CORRUPTION - POVERTY AND UNDERDEVELOPMENT IN THE MOLUCCAS
- PALM OIL PLANTATION CRIME IN INDONESIA AND ITS CORRUPT POLITICAL MACHINE
- MASELA - OIL AND GAS BLOCKS CAN LIBERATE MALUKU FROM POVERTY
- ILLEGAL GOLD RUSH ON BURU ISLAND IN THE MOLUCCAS
- SAVE ARU ISLANDS
- SAVE MASYARAKAT ADAT DALAM MENJAGA HUTAN KEPULAUAN ARU
- SAVE ROMANG
- INDONESIAN MILITARY INVOLVEMENT WITH AGGRESSIVE MINING, ILLEGAL LOGGING AND ILLEGAL FISHING IN THE MOLUCCAS
- LASKAR JIHAD - SUHARTO COMPANIONS AND THE MOLUCCAN CIVIL WAR - JUSTICE DEMAND
- MOLUCCAS: GENOCIDE ON THE SLY - INDONESIA’S TRANSMIGRATION PROGRAM
- TRANSMIGRASI ADALAH ANCAMAN LATEN TERHADAP EKSISTENSI GEOGRAFI, EKONOMI DAN SOSIAL POLITIK RAKYAT MALUKU DALAM JANGKA PANJANG
- ECOLOGY & SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN THE MOLUCCAS
- DISPLACED PEOPLE IN THE MOLUCCAS - PENGUNGSI DI MALUKU
- INSIDE INDONESIA’S WAR ON TERROR
- TNI, BRIMOB AND STATE TERROR IN THE MOLUCCAS
- IMPUNITY AND THE INDONESIAN MASTERS OF TERROR
- STOP KILLING - ASSAULTING and KIDNAPPING JOURNALISTS IN INDONESIA
- 8 MARCH INTERNATIONAL WOMEN'S DAY
- 26 JUNE UN INTERNATIONAL DAY IN SUPPORT OF VICTIMS OF TORTURE
- 9 AUGUST - UN INTERNATIONAL DAY OF THE WORLD’S INDIGENOUS PEOPLES
- RIGHTS OF INDIGENOUS PEOPLES - HAK ASASI MASYARAKAT ADAT
- THE DUTCH - INDONESIA CORPORATE CONNECTION
- LIBERATING OUR COLONIAL MINDSET
- UNPO: IN PURSUIT OF THE RIGHT TO SELF-DETERMINATION
- NKRI DIDIRIKAN DI ATAS KONSEP YANG SALAH
- GAJAH DENGAN GAJAH BERLAGA, ORANG MALUKU MATI DI TENGAH - TENGAH
- THE PLAYERS BEHIND THE MALUKU MADNESS
- INDONESIAN STATE SPONSORED UNBRIDLED NICKEL EXPLOITATION IN NORTH MOLUCCAS: SERVING THE ECONOMIC INTEREST OF INDONESIAN OLIGARCHS AND CHINA
- THE IMPACTS OF CLIMATE CRISIS ON SMALL ISLANDS STATES