|
Front Kedaulatan Maluku (FKM) adalah pendobrak/pencetus/pelaku sejarah perjuangan pengembalian kedaulatan Negara Republik Maluku Selatan (RMS) 25 April 1950 dari dalam wilayah Negara RMS itu sendiri.
Beta mau bicara lagi buat katong samua yang berjuang untuk pengembalian Kedaulatan Negara RMS 25 April 1950, mari katong samua bergandeng tangan dengan FKM - RMS supaya samua untuk samua dan katong lebe kuat.
Mari katong rame-rame dengan FKM - RMS usir NKRI keluar dari wilayah tanah leluhur Nunusaku/ Sahulau/ RMS .
FKM- RMS tetap membuka diri bagi orang yang tau diri namun FKM – RMS pasti tegas bagi mereka yang tar tau diri.
Negara RMS 25 April 1950 adalah Negara yang sah sesuai dengan hukum internasional sejak 25 April 1950 dan sampai kapanpun tetap sah, oleh dan sebab itu tidak ber-lebih-lebihan jikalau beta menghimbau basudara salam asli Maluku Selatan untuk turut ambil bagian sebagai pelaku-pelaku sejarah RMS juga.
Sudah cukup waktu (telah 11 tahun berlalu) untuk basudara salam asli Maluku Selatan melihat kesungguhan hati basudara sarani berjuang dalam FKM – RMS untuk bangsanya Maluku Selatan dan sekarang beta minta dari ujung rambut sampai ujung kaki agar basudara salam asli Maluku Selatan jangan tinggal diam tapi mari bergandeng tangan terang-terangan
dengan katong FKM – RMS; jangan mau kalah dengan pendahulu Tata Ibrahim Ohorella dan Dubasir Latuconsina juga mantan Raja Negeri Tulehu, mantan Raja Negeri Hitu dan Negeri Tengah-Tengah pada tahun 1950.
Busu busu mau marah ka seng, mau suka ka tar suka, mar katong samua musti mengakui bahwa FKM – RMS adalah satu-satunya wadah/sarana perjuangan moral yang telah berdiri dengan tegaknya di abad 21 (18 Desember 2000) dari dalam wilayah Negara RMS itu sendiri untuk menentang secara terang-terangan dan pantang mundur terhadap penjajahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atas Negara RMS dan untuk itulah maka RMS menjadi lebe terkenal di dunia internasional untuk di persoalkan.
Beta mau bilang par basudara lain yang berjuang di mana saja supaya musti ada rasa malu hati sadiki jua, dan jangan satu-satu mau raci dia pung kua masing-masing karena su lia peningkatan pengaruh perjuangan FKM – RMS terhadap dunia internasional.
FKM– RMS adalah pendobrak/pencetus sejarah, adalah pioneer, adalah perintis, adalah pembrakarsa, adalah pelaku – pelaku perwujudan Negara RMS itu sendiri selama dalam perjuangan pengembalian kedaulatan Negara RMS.
Apa yang FKM – RMS sementara buat adalah hanya untuk kepentingan perjuangan se-mata-mata dan setelah itu barulah katong minta Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) untuk mendefinitifkan pemerintah yang sebenarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Oleh dan sebab itu katong jangan egois dan rakus la biking sabarang dapa.
Beta mau bilang par basudara samua bahwa biar ale dong samua mau bicara apa lai mar FKM – RMS su tanang kabong di Maluku Selatan dan sakarang akang su babunga dan sabantar lai akang su babua.
Mari, Beta dan Mon undang basudara laeng untuk bergabung dengan katong dan mari dengan otak yang sehat menilai tentang apa yang sudah terjadi sebagai hasil perjuangan/dobrakan/cetusan FKM - RMS.
Beta tidak arogansi dan bukan egois, namun lebih dari itu beta hanya mengemukakan kenyataan tentang sebuah sejarah perjuangan bangsa Maluku Selatan di abad modern/21 ini yang telah dirintis dan di mulai bahkan sementara dilakukan oleh FKM – RMS dari dalam wilayah/tanah tumpah darah RMS itu sendiri.
Mari katong samua, A Lawamena Haulala = maju tarus pantang mundur, Tete Manis slalu deng katong samua.
“bersatu katong nikmati katong pung Negara RMS 25 April 1950, bercerai katong nikmati penjajahan NKRI tarus atas diri katong”.
MALUKU SELATAN, CA, USA, 29 NOVEMBER 2011
SALAM PERJUANGAN
MENA…MURIA
MEKANISME KEPEMIMPINAN FKM – RMS;
TERTANDA DR. ALEXANDER H. MANUPUTTY DAN SIMON SAIYA
Beta mau bicara lagi buat katong samua yang berjuang untuk pengembalian Kedaulatan Negara RMS 25 April 1950, mari katong samua bergandeng tangan dengan FKM - RMS supaya samua untuk samua dan katong lebe kuat.
Mari katong rame-rame dengan FKM - RMS usir NKRI keluar dari wilayah tanah leluhur Nunusaku/ Sahulau/ RMS .
FKM- RMS tetap membuka diri bagi orang yang tau diri namun FKM – RMS pasti tegas bagi mereka yang tar tau diri.
Negara RMS 25 April 1950 adalah Negara yang sah sesuai dengan hukum internasional sejak 25 April 1950 dan sampai kapanpun tetap sah, oleh dan sebab itu tidak ber-lebih-lebihan jikalau beta menghimbau basudara salam asli Maluku Selatan untuk turut ambil bagian sebagai pelaku-pelaku sejarah RMS juga.
Sudah cukup waktu (telah 11 tahun berlalu) untuk basudara salam asli Maluku Selatan melihat kesungguhan hati basudara sarani berjuang dalam FKM – RMS untuk bangsanya Maluku Selatan dan sekarang beta minta dari ujung rambut sampai ujung kaki agar basudara salam asli Maluku Selatan jangan tinggal diam tapi mari bergandeng tangan terang-terangan
dengan katong FKM – RMS; jangan mau kalah dengan pendahulu Tata Ibrahim Ohorella dan Dubasir Latuconsina juga mantan Raja Negeri Tulehu, mantan Raja Negeri Hitu dan Negeri Tengah-Tengah pada tahun 1950.
Busu busu mau marah ka seng, mau suka ka tar suka, mar katong samua musti mengakui bahwa FKM – RMS adalah satu-satunya wadah/sarana perjuangan moral yang telah berdiri dengan tegaknya di abad 21 (18 Desember 2000) dari dalam wilayah Negara RMS itu sendiri untuk menentang secara terang-terangan dan pantang mundur terhadap penjajahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atas Negara RMS dan untuk itulah maka RMS menjadi lebe terkenal di dunia internasional untuk di persoalkan.
Beta mau bilang par basudara lain yang berjuang di mana saja supaya musti ada rasa malu hati sadiki jua, dan jangan satu-satu mau raci dia pung kua masing-masing karena su lia peningkatan pengaruh perjuangan FKM – RMS terhadap dunia internasional.
FKM– RMS adalah pendobrak/pencetus sejarah, adalah pioneer, adalah perintis, adalah pembrakarsa, adalah pelaku – pelaku perwujudan Negara RMS itu sendiri selama dalam perjuangan pengembalian kedaulatan Negara RMS.
Apa yang FKM – RMS sementara buat adalah hanya untuk kepentingan perjuangan se-mata-mata dan setelah itu barulah katong minta Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) untuk mendefinitifkan pemerintah yang sebenarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Oleh dan sebab itu katong jangan egois dan rakus la biking sabarang dapa.
Beta mau bilang par basudara samua bahwa biar ale dong samua mau bicara apa lai mar FKM – RMS su tanang kabong di Maluku Selatan dan sakarang akang su babunga dan sabantar lai akang su babua.
Mari, Beta dan Mon undang basudara laeng untuk bergabung dengan katong dan mari dengan otak yang sehat menilai tentang apa yang sudah terjadi sebagai hasil perjuangan/dobrakan/cetusan FKM - RMS.
Beta tidak arogansi dan bukan egois, namun lebih dari itu beta hanya mengemukakan kenyataan tentang sebuah sejarah perjuangan bangsa Maluku Selatan di abad modern/21 ini yang telah dirintis dan di mulai bahkan sementara dilakukan oleh FKM – RMS dari dalam wilayah/tanah tumpah darah RMS itu sendiri.
Mari katong samua, A Lawamena Haulala = maju tarus pantang mundur, Tete Manis slalu deng katong samua.
“bersatu katong nikmati katong pung Negara RMS 25 April 1950, bercerai katong nikmati penjajahan NKRI tarus atas diri katong”.
MALUKU SELATAN, CA, USA, 29 NOVEMBER 2011
SALAM PERJUANGAN
MENA…MURIA
MEKANISME KEPEMIMPINAN FKM – RMS;
TERTANDA DR. ALEXANDER H. MANUPUTTY DAN SIMON SAIYA