Partisipasi FKM-RMS Dalam National Rally United Against Terrorism
Melbourne - Austalia, 6 Juli 2025
Mena Muria!
Di tengah eskalasi ketegangan yang tinggi di Timur Tengah terkait konflik antara Israel dan Iran, pada Minggu, 6 Juli 2025, di Melbourne, Australia, Family First menggelar aksi nasional bertajuk United Against Terrorism. Acara ini mengajak seluruh warga Australia dari berbagai komunitas, termasuk keturunan Iran, Hindu, dan Yahudi, untuk bersatu melawan terorisme di seluruh dunia.
Acara ini bertujuan untuk mengenang para korban serangan teroris, seperti pembantaian yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, serangan rudal yang dilakukan oleh rezim Iran di Israel, serangan di India yang menewaskan penganut Hindu, Kristen, dan Muslim, serta penindasan brutal yang dialami warga sipil di Iran. Acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan masyarakat, dan diakhiri dengan mengheningkan cipta selama satu menit serta menyanyikan lagu kebangsaan Australia.
Pesan yang disampaikan dalam acara ini adalah: terorisme dan radikalisme tidak memiliki tempat di Australia maupun dunia internasional. Acara ini juga menegaskan penghormatan terhadap nilai keadilan, demokrasi, dan kebebasan.
Keterlibatan perwakilan FKM-RMS di Melbourne dan di seluruh dunia dalam aksi ini menunjukkan sikap tegas FKM-RMS dalam melawan terorisme dan radikalisme, serta menolak keberadaan terorisme dalam masyarakat. FKM-RMS menjunjung tinggi nilai- nilai keadilan, demokrasi, dan kebebasan, dan sangat fokus pada dampak ekstremisme agama, aktivitas terorisme, dan ancaman nuklir terhadap stabilitas regional dan global.
FKM-RMS memiliki alasan yang sangat kuat untuk berpartisipasi dan memberikan dukungan rasional kepada Israel dalam konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, khususnya terkait konflik Israel vs Palestina dan Iran. Faktor keamanan regional, prospek perdamaian jangka panjang, serta kompleksitas kemanusiaan dalam situasi geopolitik yang sensitif menjadi pertimbangan utama.
FKM-RMS memandang Israel sebagai negara demokratis yang relatif stabil di tengah lingkungan regional yang penuh tantangan dan ketidakpastian politik. Israel memiliki sistem peradilan yang independen, kebebasan pers, dan perlindungan hak-hak sipil yang dijalankan dengan baik.
Dukungan rasional FKM-RMS terhadap Israel didasarkan pada beberapa alasan kuat berikut:
1. Israel adalah benteng utama yang menghadapi jaringan militer dan proksi Iran di Timur Tengah, sehingga membatasi perluasan pengaruh kelompok ekstremis di kawasan tersebut.
2. Upaya Israel dalam menekan aktivitas teroris Hamas dan Hizbullah membantu mengurangi sumber terorisme regional yang bisa menyebar ke negara lain, termasuk kawasan Asia dan Pasifik.
3. Stabilitas Israel dan kemampuannya menghadapi ancaman ekstremis berdampak positif pada keamanan global dan keamanan kawasan Asia dan Pasifik dalam melawan terorisme transnasional.
4. Israel berperan penting dalam mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran, yang sangat krusial untuk menjaga perdamaian jangka panjang di Timur Tengah bahkan secara global. Penyebaran senjata nuklir di wilayah yang sudah tidak stabil akan meningkatkan risiko konflik besar yang bisa meluas melampaui batas regional.
Mendukung Israel bukan berarti mengabaikan penderitaan semua pihak, tetapi mengakui pentingnya menolak ekstremisme dan proliferasi nuklir demi keamanan bersama. Menjaga peluang perdamaian dan masa depan kawasan yang lebih stabil harus menjadi prioritas, bersama dengan perlindungan hak asasi manusia dan stabilitas global yang merupakan tanggung jawab bersama masyarakat internasional.
Dukungan FKM-RMS terhadap Israel lewat keterlibatan dalam National Rally United Against Terrorism di Melbourne ini, secara khusus FKM-RMS ingin menunjukkan kepada dunia bahwa FKM-RMS sedang berjuang melawan ketidakadilan dan penjajahan yang dialami rakyat dan bangsa Maluku yang secara sah telah mendeklarasikan diri sebagai Republik Maluku Selatan pada 25 April 1950. Juga menyuarakan perjuangan rakyat dan bangsa Papua menuntut hak mereka untuk merdeka, di mana Maluku dan Papua memiki satu ras yang sama yaitu Ras Melanesia.
Selain itu, keterlibatan FKM-RMS dalam aksi ini juga menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang sangat intoleran dan pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Toleransi antar agama yang tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika hanya sebatas formalitas belaka. Kenyataannya, kebebasan beragama di Indonesia hanya berlaku untuk mayoritas (Islam), kelompok minoritas seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha mengalami diskriminasi bahkan penganiayaan saat menjalankan ibadahnya, pembangunan rumah ibadah untuk kaum minoritas selalu dipersulit.
Radikalisme dan terorisme dipelihara oleh negara demi kepentingan penguasa dan para oligarki. Kelompok radikal yang berafiliasi dengan gerakan teroris dibiarkan tumbuh subur di masyarakat, mereka (kaum radikal) sering dipakai untuk mengalihkan perhatian publik atau pengalihan isu-isu politik. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi dan sengaja disembunyikan oleh pemerintah penjajah Indonesia yang harus mendapat perhatian dunia internasional.
Mena Muria!
Di tengah eskalasi ketegangan yang tinggi di Timur Tengah terkait konflik antara Israel dan Iran, pada Minggu, 6 Juli 2025, di Melbourne, Australia, Family First menggelar aksi nasional bertajuk United Against Terrorism. Acara ini mengajak seluruh warga Australia dari berbagai komunitas, termasuk keturunan Iran, Hindu, dan Yahudi, untuk bersatu melawan terorisme di seluruh dunia.
Acara ini bertujuan untuk mengenang para korban serangan teroris, seperti pembantaian yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, serangan rudal yang dilakukan oleh rezim Iran di Israel, serangan di India yang menewaskan penganut Hindu, Kristen, dan Muslim, serta penindasan brutal yang dialami warga sipil di Iran. Acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan masyarakat, dan diakhiri dengan mengheningkan cipta selama satu menit serta menyanyikan lagu kebangsaan Australia.
Pesan yang disampaikan dalam acara ini adalah: terorisme dan radikalisme tidak memiliki tempat di Australia maupun dunia internasional. Acara ini juga menegaskan penghormatan terhadap nilai keadilan, demokrasi, dan kebebasan.
Keterlibatan perwakilan FKM-RMS di Melbourne dan di seluruh dunia dalam aksi ini menunjukkan sikap tegas FKM-RMS dalam melawan terorisme dan radikalisme, serta menolak keberadaan terorisme dalam masyarakat. FKM-RMS menjunjung tinggi nilai- nilai keadilan, demokrasi, dan kebebasan, dan sangat fokus pada dampak ekstremisme agama, aktivitas terorisme, dan ancaman nuklir terhadap stabilitas regional dan global.
FKM-RMS memiliki alasan yang sangat kuat untuk berpartisipasi dan memberikan dukungan rasional kepada Israel dalam konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, khususnya terkait konflik Israel vs Palestina dan Iran. Faktor keamanan regional, prospek perdamaian jangka panjang, serta kompleksitas kemanusiaan dalam situasi geopolitik yang sensitif menjadi pertimbangan utama.
FKM-RMS memandang Israel sebagai negara demokratis yang relatif stabil di tengah lingkungan regional yang penuh tantangan dan ketidakpastian politik. Israel memiliki sistem peradilan yang independen, kebebasan pers, dan perlindungan hak-hak sipil yang dijalankan dengan baik.
Dukungan rasional FKM-RMS terhadap Israel didasarkan pada beberapa alasan kuat berikut:
1. Israel adalah benteng utama yang menghadapi jaringan militer dan proksi Iran di Timur Tengah, sehingga membatasi perluasan pengaruh kelompok ekstremis di kawasan tersebut.
2. Upaya Israel dalam menekan aktivitas teroris Hamas dan Hizbullah membantu mengurangi sumber terorisme regional yang bisa menyebar ke negara lain, termasuk kawasan Asia dan Pasifik.
3. Stabilitas Israel dan kemampuannya menghadapi ancaman ekstremis berdampak positif pada keamanan global dan keamanan kawasan Asia dan Pasifik dalam melawan terorisme transnasional.
4. Israel berperan penting dalam mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran, yang sangat krusial untuk menjaga perdamaian jangka panjang di Timur Tengah bahkan secara global. Penyebaran senjata nuklir di wilayah yang sudah tidak stabil akan meningkatkan risiko konflik besar yang bisa meluas melampaui batas regional.
Mendukung Israel bukan berarti mengabaikan penderitaan semua pihak, tetapi mengakui pentingnya menolak ekstremisme dan proliferasi nuklir demi keamanan bersama. Menjaga peluang perdamaian dan masa depan kawasan yang lebih stabil harus menjadi prioritas, bersama dengan perlindungan hak asasi manusia dan stabilitas global yang merupakan tanggung jawab bersama masyarakat internasional.
Dukungan FKM-RMS terhadap Israel lewat keterlibatan dalam National Rally United Against Terrorism di Melbourne ini, secara khusus FKM-RMS ingin menunjukkan kepada dunia bahwa FKM-RMS sedang berjuang melawan ketidakadilan dan penjajahan yang dialami rakyat dan bangsa Maluku yang secara sah telah mendeklarasikan diri sebagai Republik Maluku Selatan pada 25 April 1950. Juga menyuarakan perjuangan rakyat dan bangsa Papua menuntut hak mereka untuk merdeka, di mana Maluku dan Papua memiki satu ras yang sama yaitu Ras Melanesia.
Selain itu, keterlibatan FKM-RMS dalam aksi ini juga menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang sangat intoleran dan pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Toleransi antar agama yang tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika hanya sebatas formalitas belaka. Kenyataannya, kebebasan beragama di Indonesia hanya berlaku untuk mayoritas (Islam), kelompok minoritas seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha mengalami diskriminasi bahkan penganiayaan saat menjalankan ibadahnya, pembangunan rumah ibadah untuk kaum minoritas selalu dipersulit.
Radikalisme dan terorisme dipelihara oleh negara demi kepentingan penguasa dan para oligarki. Kelompok radikal yang berafiliasi dengan gerakan teroris dibiarkan tumbuh subur di masyarakat, mereka (kaum radikal) sering dipakai untuk mengalihkan perhatian publik atau pengalihan isu-isu politik. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi dan sengaja disembunyikan oleh pemerintah penjajah Indonesia yang harus mendapat perhatian dunia internasional.
Mena Muria!